Tugas MID
KEWIRAUSAHAAN
Proposal ini akan
diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah
“Manajement dan kewirausahaan”
Oleh
Andreas Alberth Mengko
110213004
BAB
I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang Pendirian
Usaha
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu jenis satuan pendidikan kejuruan pada
jenjang pendidikan menengah (UU No. 20/2003). Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, terbukti bahwa SMK memiliki peran strategis dalam pendidikan
ketenagakerjaan. Posisi strategis tersebut tampak dalam berbagai aspek berikut:
1.
SMK merupakan bagian integral dari sektor ekonomi yang
turut berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Oleh karenanya
SMK perlu dikembangkan baik secara kuantitas maupun kualitas.
2.
Kualitas SMK merefleksikan kualitas tenaga
kerjaIndonesia yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan daya saing sumberdaya
manusia Indonesia.
3.
SMK berperan dalam mengurangi indeks pengangguran
dalam lingkup lokal maupun nasional. Salahsatu kebijakan nasional yang tertuang
dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional adalah
reproporsionalisasi SMU-SMK.
Hal ini tampak tegas dalam salah satu isi sambutan Menteri Pendidikan
Nasional dalam Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2007
sebagai berikut: “Selain itu, dalam upaya mendorong keluaran pendidikan kita
dan lebih relevan dengan tuntutan kebutuhan angkatan kerja, pemerintah
telahberupaya untuk mengubah komposisi rasio jumlah sekolah umum dan kejuruan
dari 30:70 menjadi 70:30 sampai tahun 2015, dan rasio pada akhir tahun 2006
telah mencapai 35:65 “.Dalam lingkup operasional, komitmen pelaksanaan
kebijakan tersebut dapat kita lihat dari Rencana Strategis Direktorat Pembinaan
SMK yang mentargetkan pada tahun 2010 proporsi antara SMA dan SMK telah
mencapai 50: 50.
Berbagai upaya dilakukan diantaranya dengan memfasilitasi pendirian
SMK-SMK baru, pendirian SMK Kecil, maupun diversifikasi jurusan dan program
studi yang ada di SMK. Dalam era otonomi daerah, kebijakan merubah proporsi SMA
dengan SMK tentu akan mendorong dan bahkan menuntut setiap Daerah Kabupaten
atau Kota untuk menata dan memenuhi kesesuaian jumlah tersebut.
Oleh karenanya menjadi tugas daerah untuk merancang, mengkoordinasi,
menyelenggarakan, dan mengevaluasi kesesuaian proporsi sekolah kejuruan dan
sekolah umum tersebut. Makalah ini membahas dan mengkritisi kebijakan tersebut terutama
menyangkut pola implementasi di daerah dalam era otonomi. Dengan memperhatikan
karakteristik masing-masing diharapkan daerah dalam hal ini Kabupaten/Kota
tidak melakukan kesalahan baik dalam hal menentukan jumlah, jenis, jurusan,
program keahlian, pengelolaan, pembiayaan,
Dan melihat akan adanya kebutuhan itu maka saya berencana membuat SMK
Teknologi Informasi.
B. Visi , Misi dan Strategi
Visi :
“Menjadi SMK
bertaraf Internasional untuk menghasilkan tamatan yang profesional, mandiri,
dan kompetitif, juga bertakwa pada tuhan.”
Misi:
·
Meningkatkan kompetensi siswa yang siap memasuki dunia
kerja di pasar Internasional;
·
Menghasilkan tamatan yang memiliki kecakapan hidup
untuk membuka usaha mandiri;
·
Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kerja
kependidikan yang bersertifikasi;
·
Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan untuk
mendukung proses pembelajaran yang optimal; dan
·
Meningkatkan pelayanan untuk memenuhi kepuasan
pelanggan.
Strategi:
·
Menerapkan manajemen mutu berbasis sekolah
·
Mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja
·
Menerapkan KBK yang berorientasi pada kecakapan
hidup
·
Meningkatkan kemampuan Matematika
·
Menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua
·
Mengembangkan system quality control dan quality
assurance
·
Menciptakan atmosfir akademik yang nyaman dan
kondusif
·
Mengembangkan system rayonisasi Gugus Siswa
·
Mengasah spiritual, motivasi, dan
entrepreneurship
·
Menegakkan kedisiplinan bagi seluruh warga
sekolah
C.
Prospek Pasar
Adapun prospek pasar yang menjadi
peluang usaha sekolah menengah kejuruan ini adalah
1.
Calon siswa yang memiliki jiwa enterpreneurship atau
kewirausahaan, di mana siswa sudah memiliki etika dan etos kerja yang tinggi.
2.
Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia, hingga orangtua
sudah berpikir jauh ke depan akan sasaran pendidikan anaknya.
4.
Kurangnya tenaga siap pakai didaerah ini
D.
Aspek Ekonomi
Faktor yang mempertemukan program pendidikan SMK dengan pengembangan perekonomian daerah adalah faktor produktivitas tenaga kerja. SMK mengemban misi mempersiapkan lulusannya dengan keterampilan dan kecakapan tertentu agar menjadi tenaga kerja yang lebih tinggi produktivitasnya. Sementara itu, daerah berkepentingan dan berusaha untuk memperoleh tenaga kerja dengan produktivitas tinggi(lulusan SMK) yang diperlukan untuk mengembangkan dan mendayagunakan potensi perekonomian daerah.
E.
Aspek Sosial
Dengan adanya SMK ini juga dapat mempengaruhi lingkungan sekitar, sehingga dapat memberdayakan
Anak-anak yang mempunyai minat di bidang IT untuk bisa menuntut ilmu di SMK ini.
Kami berharap dapat menjadi
contoh bagi siswa lain bahwa tidak tertutup kemungkinan untuk berwirausaha saat
menuntut ilmu didunia pendidikan. SMK tidak lagi di pandang sebagai lembaga pendidikan bagi pekerja bawah
atau buru karena SMK sekarang tidak hanya mempersiapkan lulusan yang siap pakai
tetapi juga lulusan yang bias beranalisi dan berkompeten di bidangnya. Juga
bagi lulusan yang ingin melanjutkan ke bangku kuliah bisa tercapai karena
sekarang sudah sangat banyak universitas yang menerima lulusan SMK , malahan
mereka di pandang lebih kopeten di bandingkan dengan lulusan SMA karena mereka
telah emiliki dasar sebelumnya (Kompetensi dasar yang di dapatkan pada saat SMK
) , karena itu lulusan SMK bisa di
bandang lebih kompeten dimbading dengan lulusan SMA.
F.
Kurikulum
TEKNIK
KOMPUTER DAN JARINGAN
NO. MATA PELAJARAN
NO. MATA PELAJARAN
- Merakit Personal Komputer
- Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan
Lingkungan Hidup
- Menerapkan Fungsi Periferal Dan Instalasi
Pc
- Melakukan Instalasi Software
- Melakukan Instalasi Sistem Operasi Dasar
- Menerapkan Teknik Elektronika Analog Dasar
- Melakukan Perawatan Pc
- Melakukan Instalasi Sistem Operasi Berbasis
Gui Dan Cli
- Melakukan Perbaikan Periferal
- Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian Pc Dan
Periferal
- Melakukan Perbaikan Dan Setting Ulang Sistem Pc
- Menerapkan Teknik Elektronika Digital Dasar
- Melakukan Instalasi Sistem Operasi Jaringan
Berbasis Gui Dan Text
- Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Lokal
(Lan)
- Menginstalasi Jaringan Tanpa Kabel
- Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian Pc Yang
Tersambung Jaringan
- Melakukan Perbaikan Dan Setting Ulang Koneksi
Jaringan
- Melakukan Instalasi Jaringan Berbasis Luas (Wan)
- Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian Pc Yang
Tersambung Jaringan Luas
- Melakukan Perbaikan Dan Setting Ulang Koneksi
Jaringan Luas
- Mengadministrasi Server Dalam Jaringan
- Merancang Bangun Dan Menganalisa Jaringan Luas
- Membuat Desain Sistem Keamanan Jaringan
- Merancang Web Data Base Untuk Content
Server
G.
Hukum
Badan usaha yang kami dirikan ini
baru dan belum mempunyai badan hukum yang tetap,
namun dalam perkembangannya nanti kami akan mengajukan pembuatan NPWP agar kami
mempunyai badan hukum yang tetap. Untuk aplikasi program kami akan memakai
Aplikasi OSS yang bersifat OPEN
SOURCE (gratis) agar terhindar dari masalah pembajakan atau masalah hukum yang bersangkutan dengan hak
cipta.
H.
Keuangan
Untuk
pendirian usaha SMK Teknologi
Informasi Arestor ini secara garis besar kami membutuh
kan dana investasi awal senilai
± Rp 2.400.000.000,- namun
rincian dananya akan di jelaskan pada bab aspek keuangan.
I.
Letak SMK
Sehubungan dengan kerja sama dengan perusahaan
“Arestor” maka letak SMK ini akan di bangun berdekatan dengan PT Arestor Ini di rancang agar Siswa-Siswi dari SMK
tersebut akan bisa magang (PSG) di perusahaan tersebut karena perusahaan
tersebut bekerja di bidang Telekomunikasi informasi. Alamat PT Arestor
bertempat di lajan raya Manado-Bitung Km 20 Maubi.
BAB II
BANGUNAN SEKOLAH
Analisis harga bangunan 1 m2
7 sak semen
4 m3 pasir
1 mandor
2 kepala tukang
2 tukang batu
4 pekerja
Selanjutnya kita mencari harga bahan dan upah untuk
analisis pekerjaan diatas, contohnya sebagai berikut (harga disini hanya
perkiraan) :
Semen :
Rp. 59.000 / sak
Pasir :
Rp. 150.000 / m3
Mandor :
Rp. 50.000 / hari
Kepala Tukang :
Rp. 45.000 / hari
Tukang Batu :
Rp. 40.000 / hari
Pekerja :
Rp. 35.000 / hari
Langkah berikutnya adalah mengalikan antara analisa
harga satuan dan harga bahan / upah sebagai berikut :
Semen :
7 x Rp. 59.000 =
Rp. 413.000
Pasir :
4 x Rp. 150.000 = Rp. 600.000
Mandor :
1 x Rp. 50.000 =
Rp. 50.000
Kepala Tukang :
2 x Rp. 45.000 =
Rp. 90.000
Tukang Batu :
2 x Rp. 40.000 =
Rp. 80.000
Pekerja :
4 x Rp. 35.000 =
Rp. 140.000
Harga total 1 m2
adalah =
Rp. 1.373.000
·
Luas lahan yang di rencanakan untuk pembuatan
gedung adalah 1170.503 m2 ,
ini sudah termasuk dengan ruang kepalah sekolah, ruang wakil kepala sekolah,
ruang guru dan tata usaha dan WC.
·
Untuk pembuatan kantin tersedia lahan sebesar
5.46 m2
·
Untuk pembuatan Lapangan olahraga dan sarana
prasarananya tersedia lahan sebesar 8.73 m2
·
Untuk pembuatan asrama tersedia lahan sebesar
364.2 m2, tapi terletak 500 m dari sekolahnya.
Sehingga besar dana yang dibutuhkan
untuk pembangunan du lengkapi sarana pra sarananya dan juga dana awal agar
sekolah bisa segera beroperasi adalah ± Rp 2.400.000.000 pengalokasian dananya bisa di lihat pada
table
BAB III
Tabel Analisa Proposal Pembuatan SMK
BAB
IV
PENUTUP
Sekolah Menengah
Kejuruan SMK Teknologi Informasi Arestor
diantara tujuannya adalah mendukung tujuan negara yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Karenanya sebagai bagian dari masyarakat merasa berkewajiban
untuk bahu membahu bersama mewujudkan cita-cita bangsa yang mulia tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar