TUGAS
MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
KMA
2013
PROPOSAL
PETERNAKAN AYAM PEDAGING

Disusun Oleh :
Faisal Fatgehipon / 080213065
TEKNIK
ELEKTRO
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2013
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Mencari pekerjaan dimasa sekarang
ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang
berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan
pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin
banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran
itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas.
Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif
dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang
tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada
satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi
meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi,
sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam
pedaging karena banyak orang yang membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan ini
banyak peternak ayam pedaging yang bersaing untuk menyuplai akan kebutuhan
daging tersebut.
Faktor yang paling menentukan
dalam usaha peternakan terutama peternakan ayam ada tiga hal yaitu pembibitan (breeding), makanan ternak/pakan (feeding)
dan pengelolaan usaha peternakan (management). Khusus dalam penyediaan
bibit ayam, peternak diusahakan untuk dapat memilih bibit yang berkuallitas.
Tujuan penyediaan bibit yang berkualitas adalah agar hasil panen dapat
maksimal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peternak terutama
mengenai produktifitas, kondisi dan kesehatan.
B.
Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan ayam
pedaging adalah:
1. Dapat melakukan usaha ayam
potong/pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang besar
2. Dapat memasarkan daging ayam
dengan baik
3. Dapat menjaga kelangsungan usaha
dan mengembangkannya
4. Dapat meningkatkan kesejahteraan
dan mengurangi tingkat pengangguran
C.
Kajian Teoritis
Saat ini telah banyak orang yang
mendirikan usaha beternak ayam potong/pedaging, namun kurang sukses dan banyak
yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat mereka akan mendirikan usaha
mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha, tidak mengetahui
bagaimana membina serta mengembangkan usaha, dan juga mereka kurang sukses
karena mereka tidak memiliki sikap-sikap berkewirausahaan yang baik dan
tangguh. Oleh karena itu sebelum melaksanakan suatu usaha baru perlu mengetahui
hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut
diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities),
dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut
diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah beberapa hal
dari masing-masing aspek diatas:
A. Strength:
1. Beternak ayam potong/pedaging
tidak begitu sulit
2. Resiko rugi/gagal kecil dengan
modal yang relative kecil
3. Usaha ini mudah dilakukan dan
tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak
B. Weakness:
1. Bila anak ayam terserang penyakit
atau stress sulit untuk dipulihkan
2. Sulit mendapatkan anak ayam yang
sehat dengan kualitas unggul
3. Adanya wabah penyakit dapat
dengan mudah menular ke unggas lainnya
C. Opportunities:
1. Prospek atau peluangnya cukup
besar untuk dikembangkan
2. Permintaan pasar tiap tahunnya
selalu meningkat
3. Memberikan keuntungan yang cukup
besar
D. Threat:
1. Banyak jenis usaha yang sama
sebagai pesaing
2. Persaingan dalam pemasaran
semakin ketat
BAB
II
DESKRIPSI USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING
DESKRIPSI USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING
A.
Sejarah Singkat
Ayam pedaging merupakan ayam yang
sangat banyak dibutuhkan pada saat ini karena memiliki rasa yang has lain dari
ayam ras dan memiliki kekenyalan daging yang lebih alot dibandingkan dengan
ayam ras lainnya.
Ayam ras pedaging disebut juga
broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa
ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging
ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an
dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia
yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah
dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu
sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan
menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang
bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
B.
Jenis
Berbagai macam jenis ras ayam
pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu bingung dalam
menentukan pilihannya. Sebab semua jenis ras yang beredar memiliki daya
produktifitas relative sama. Artinya seandainya terdapat perbedaan,
perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan
ras apa yang akan dipelihara. Adapun jenis ras ayam pedaging yang banyak
beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202,
Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor
arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler,
Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
Jenis ras ayam yang dipasarkan
pada usaha peternakan ini adalah jenis
ayam pedaging bisa disebut juga dengan ayam sayur (Hypeco-Broiler ) dengan
berat badan mencapai 3kg.
C.
Alamat Usaha
Usaha bidang peternakan ayam
pedaging/potong ini terletak di desa
Kalisat Rt 01/01, Mrisen, Juwiring, Klaten.
D.
Manfaat
Adapun beberapa manfaat
berwirausaha peternakan ayam pedaging, diantaranya:
1. Penyediaan kebutuhan protein
hewani
2. Pendidikan dan latihan
ketrampilan dibidang usaha
3. Tabungan hari tua
4. Mencukupi kebutuhan keluarga
E.
Pedoman Teknis Budidaya
1. Penyiapan sarana dan peralatan
a) Perkandangan
Sistem
perkandangan yang ideal untuk usaha peternakan ayam pedaging, meliputi:
Temperatur
berkisar antara 32–35 derajat celcius
Kelembapan
berkisar antara 60-70%
Konstruksi
kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang pentig kuat, bersih, dan
tahan lama
Tata
letak kandang agar mendapatkan sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata
angin kencang
Model kandang ayam disesuaikan dengan umur
ayam. Untuk anak ayam umur 2 minggu sampai 1 bulan memakai kandang box, untuk
ayam berumur 1-3 bulan memakai kandang box yang lebih besar, dan untuk ayam
yang lebih dewasa menggunakan kandang postal
b) Litter (alas lantai)
Alas
lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan
air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10
cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur
dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm
untuk pengganti kulit padi/sekam.
c) Brooder
Alat
ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan
alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak
ayamnya ketika baru menetas.
d) Tempat makan dan minum
Tempat
makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,plastik, almunium
atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat.
e) Alat-alat rutin
Alat-alat
rutin termasuk alat kesehatan ayam, meliputi: suntikan, gunting operasi, pisau
potong operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan
ternak yang dipelihara harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
Ternak
sehat dan tidak cacat pada fisiknya
Pertumbuhan
dan perkembangannya normal
Ternak
berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya
Tidak
ada lekatan tinja di duburnya
2. Pemilihan bibit dan calon induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk
memilih bibit DOC (Day Old Chicken) ayam umur sehari, meliputi:
a) Anak ayam (DOC) berasal dari
induk yang sehat
b) Bulu tampak halus dan penuh serta
baik pertumbuhannya
c) Tidak terdapat kecacatan pada
tubuhnya
d) Anak ayam memiliki nafsu makan
yang baik
e) Ukuran badan normal
f) Bulu bersih dan kelihatan
mengkilat,
g) Hidung bersih
h) Mata tajam dan bersih
i) Lubang kotoran (anus) bersih
3. Perawatan bibit dan calon induk
Dilakukan setiap saat, bila ada
gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan
diberikan pengobatan sesuai dengan petunjuk
a. Pemberian pakan dan minum
§ Pemberian pakan
Untuk
pemberian pakan dan minum ayam ras broiler ada 2 fase, yaitu fase starter
dimulai umur 0-4 minggu dan fase finisher umur 4-6 minggu. Pada usia 0-4 minggu
diberi pakan BR1 dan paada usia 5-6 minggu di beri pakan BR2, biaya pakan dari
bibit sampai panen setiap ekor menghabiskan dana sebesar Rp 15.000
§ Tabel pemberian minum ayam.
Fase Starter
|
|
Umur
1-7 hari
|
1,8 lt/hari/100 ekor
|
Umur
8-14 hari
|
3,1 lt/hari/100 ekor
|
Umur
15-21 hari
|
4,5 lt/hari/100 ekor
|
Umur
22-29 hari
|
7,7 lt/hari/100 ekor
|
Fase
Finisher
|
|
Umur 30-36 hari
|
9,5 lt/hari/ 100 ekor
|
Umur 37-43 hari
|
10 lt/hari/100 ekor
|
Jadi
jumlah air minum yang dibutuhkan tiap 100 ekor pada fase starter adalah 122,6
liter. Pada fase starter pemberian air minum hendaknya diberi tambahan gula dan
obat stress kedalam air minumnya, pemberian air gula diberikan 5x dari awal hingga
tahap panen.
b. Pemeliharaan kandang
Kebersihan
lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan
penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis
sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat
berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik
yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak
supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang
bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
c. Hama dan penyakit
v
Penyakit:
a) Berak darah (coccidiosis)
Gejala:
Tinja
berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil
kedinginan.
Penanganan:
Menjaga
kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering, pemberian obat Tetra
Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan
dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
b) Tetelo
Gejala:
Ayam
sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk,
sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya
gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Penanganan:
Menjaga
kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor
penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang, memisahkan ayam yang
sakit.
v
Hama:
a) Tungau (kutuan)
Gejala:
Ayam
gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu
makan turun, pucat dan kurus.
Penanganan:
Anitasi
lingkungan kandang ayam yang baik, pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat,
dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan
air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi
0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan
fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti
Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
4. Panen
Hasil panen dari peternakan ayam
pedaging ini dibedakan menjadi dua, yakni hasil utama dan hasil tambahan. Hasil
utama dari ternak ayam pedaging adalah daging ayam. Sedangkan hasil tambahan
dari ternak ayam pedaging adalah kotoran ayam yang dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk.
BAB
III
RENCANA
PRODUKSI dan PEMASARAN
A.
Sarana dan Prasarana
Lokasi tempat usaha ini cukup strategis dan
jauh dari pemungkiman masyarakat sehingga jauh dari kebisinggan sehingga tidak
menyebabkan ayam ini steres, sebab apabila apabila ayam ini mengalami streres
maka ayam akan banyak yang mati. Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam
pedaging meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C,
kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai
dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi
dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik,
jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi
sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan,
sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup
memberikan kesegaran di dalam kandang.Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan
bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya
perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat
pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem
alat penerangan.
B.
Rincian Biaya Produksi
Setelah
melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai
dengan kalkulasi anggaran sebagai berikut:
v
Rincian Dana
Ø
Pembuatan
Kandang
§ Tanah milik sendiri 2000M
§ Kandang ukuran 20X10m (3kandang)
§ Bambu 500 batang/kanadang (@Rp5000) Rp
2.500.000 X3 = Rp 7.500.000;
§ Genting 7000buah/kandang (Rp400/1000biji) Rp 2.800.000 X 3 = Rp 8.400.000;
§ Paku usuk 20kg/ kandang (Rp12000/kg
) Rp 240.000 X 3 = Rp
720.000;
§ Paku reng 20kg/ kandang (Rp12.000/kg) Rp 240.000 X 3 = Rp
720.000;
§ Pasir 1rit/kandang untuk tiang (Rp500.000/rit) Rp
500.000X3 = Rp 1.500.000;
§ Semen 30sak/ kandang utk tiang (@Rp40.000) Rp 1.200.000 X 3 = R3.6000.000;
§ Spilt / koral 2:3
/ kandang (Rp125.000) Rp 875.000X3 = Rp
2.625.000;

§ Pasir 2rit untuk pembuatan lantai
(@500.000/rit) Rp 1.000.000 x 3 = Rp
3.000.000;
§
Semen
20 untuk pembuatan lantai(@40.000) Rp 800.000 x 3 = Rp 2.400.000;

Rp33.465.000
Ø
Biaya
tukang bangunan 25 hari
§ Tukang 3org (@50.000/hr) Rp 3.750.000 = Rp 3.750.000; Laden 8org (@30.000/hr) Rp 6.000.000 = Rp 6.000.000;

Ø Peralatan Kandang
§ Tempat pakan 100biji (@25.000) Rp 2.500.000 x 3 = Rp
7.500.000;
§ Tempat minum 36biji otomatis (@60.000) Rp
2.160.000 x 3 = Rp 6.480.000;
§ Gasolet 3biji (@1000.000) Rp 3.000.000 x 3 = Rp
9.000.000;
§ Sekop Rp 50.000 x 3 = Rp 150.000;
§ Tabung gas ukran 50kg (@700.000) Rp 700.000 x 3 = Rp 2.100.000;
§ Ember Rp 40.000 x 6 = Rp
240.000;
§ Thermometer 1 @5000 Rp 5.000 x 3 = Rp
15.000;
§ Burder penyekat DOC 42M (15.000/m) Rp 630.000 x 3 = Rp 1.800.000;
§ Gas1kwintal (@750000) Rp 750.000 x 3 = Rp 2.250.000;
§
Sekam
padi alas kandang 24krg (@8500) Rp 204.000 x 3 = Rp 612.000;

Rp30.147.000
Ø Instalasi listrik
§ Kabel 2rol (@300.000) Rp 600.000 x 3 = Rp 1.800.000;
§ Lampu 10watt 12lmp (@10.000) Rp 120.000 x 3 = Rp 360.000;
§
Stop
kontak 4 broko (@10.000) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000;

Rp
2.280.000;
Ø Instalansi air
§ Pralon 12bj 1/4int (@16.000) Rp 192.000 x 3 = Rp 578.000;
§
Kran
/kandang 2 buah (@15.000) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;

Rp
668.000;
Ø
Intalasi gas
§ Selang 20m (12.000/mtr) Rp 240.000 x 3 = Rp 720.000;

Ø Bibit Ayam
§ Bibit DOC max (@5000) x 2000ayam Rp 10.000.000 x 3 = R30.000.000;
§ Bibit DOC Min (@3500) x 2000ayam Rp 7.000.000
x 3 = R21.000.000;
Ø Pakan dan obat-obatan
§ BR-1 (0-4minggu) /kg 6000
§ BR-2 (5-6minggu) /kg 5000
§
Sampe
40 hari membutuhkan @15.000 x 2000 Rp
30.000.000 x 3 = Rp 90.000.000;

Rp
90.000.000;
Ø
Vitamin
§ 4
hari Vaksin tetes mata ( Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000
x 3 = Rp 90.000;
§ 21 hari Vaksin diminumkan (Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000 x 3 = Rp
90.000;
§ Vitamin lainnya (fotivif) (@250.000/kg) Rp 250.000 x 3 = Rp 750.000;
§
Gula
jawa 5kg/2000ekor x 5 (Rp 13.000/kg) Rp 325.000 x 3 = Rp 975.000;

Rp
1.905.000;
Ø
Tenaga
kerja 3org utk 3 kandang @700.000 Rp
2.100.000 = Rp 2.100.000;

Rp
2.100.000;
Ø
Biaya
Listrik
§
Pemakaian
listrik /bln @150.000 Rp 150.000 x 3 = Rp 450.000;

Rp 450.000;
Ø
Modal awal pembuatan kandang
o Pembuatan Kandang Rp25.065.000;
o Lantai (semen + pasir) Rp 5.400.000;
o Biaya tukang bangunan Rp 9.750.000;
o
Peralatan
Kandang Rp30.147.000;
o
Instalasi
listrik Rp 2.280.000;
o Instalasi air Rp 668.000;
o
Intalasi
gas Rp 720.000;
o Bibit Ayam harga @5000 Rp 30.000.000;
o Bibit Ayam harga @3500 - Rp21.000.000;
o
Pakan
dan obat-obatan Rp 90.000.000;
o Vitamin Rp 1.905.000;
o Tenaga kerja 3org Rp
2.100.000;
o
Biaya
Listrik Rp 450.000;

Rp 198.485.000;
v Jadi modal awal pembangunan
ternak ayam jika harga bibit ayam @5000 adalah sebesar Rp 198.485.000
v Jadi modal awal pembangunan
ternak ayam jika harga bibit ayam @3500 adalah sebesar Rp 189.485.000;
v Jumlah
Pendapatan
Ø
Harga
jual ayam /kg
Berat ayam siap panen max 2kg
§ Max 14.000/kg x 2kg x
2000ayam Rp
56.000.000 x 3 = Rp168.000.000;
§ Min 13.000/kg x 2kg x
2000ayam
Rp.52.000.000 x 3 = Rp156.000.000;
Ø
Masukan
Tambahan
§ Nilai jual pupuk kandang
20krg (2000/krg) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000;
Ø
Jumlah
Pendapatan
Jumlah pendapatan di peroleh dari
hasil panen ayam serta hasil pupuk kandang yang di jual
Harga jual /kg
o Max 14.000/kg x 2kg x
2000ayam
Rp168.000.000;
o Min 13.000/kg x 2kg x
2000ayam Rp156.000.000;
Nilai
jual pupuk kandang 20krg (2000/krg)
Rp 120.000;
o Jumlah pendapatan jika harga ayam
/kg Rp 14.000 Rp 168.000.000;
o
Penjualan
pupuk kandang Rp 120.000;

Rp
168.120.000;
·
Jumlah
pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp
156.000.000;
·
Penjualan
pupuk kandang Rp 120.000;

Rp
156.120.000;
v
Keuntungan
ØRincian Jumlah
pendapatan
o Jumlah pendapatan jika harga ayam
/kg Rp 14.000 Rp 168.120.000;
·
Jumlah
pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp
156.120.000;
ØRincian Jumlah operasional
o Bibit Ayam @5000 Rp
30.000.000;
o Pakan dan obat-obatan Rp
90.000.000;
o Vitamin Rp 1.905.000;
o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000;
o
Biaya
Listrik Rp 450.000;

Rp
124.455.000;
o Jika harga bibit ayam @3500 Rp 21.000.000
o Pakan dan obat-obatan Rp
90.000.000;
o Vitamin Rp 1.905.000;
o
Tenaga
kerja 3org Rp 2.100.000;
o
Biaya
Listrik Rp 450.000;

Rp
115.455.000;
Ø Menghitung
Keuntungan (Jumlah
Pendapatan – Jumlah operasional )
·
Pendapatan
– operasional
Rp 168.120.000 - Rp 124.455.000 =
Rp 43.665.000;
Keuntungannya jika harga jual
ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @5000 adalah sebesar Rp 43.665.000.
·
Pendapatan
– operasional
Rp 168.120.000 - Rp 115.455.000 = Rp 52.665.000
Keuntungannya jika harga jual
ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah sebesar Rp 52.665.000
·
Pendapatan
– operasional
Rp 156.120.000 - Rp 124.455.000 =
Rp 31.665.000
Keuntungannya jika harga jual
ayam /kg Rp 13.000.000 dan harga bibit @5000 adalah sebesar Rp 31.665.000
·
Pendapatan
– operasional
Rp 156.120.000 - Rp 115.455.000
= Rp 40.665.000;
Keuntungannya jika harga jual
ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah sebesar Rp 40.665.000;
C.
Kendala
Setiap usaha pasti memiliki
kendala, begitu juga dengan usaha peternakan ayam, kendala yang dihadapi adalah
semakin banyaknya persaingan peternakan ayam, tidak hanya semakin banyak
pesaing tetapi hama dan penyakit yang menyebabkan ayam mati juga menjadi
kendala yang tidak bisa di pandang sebelah mata oleh para pengusaha peternakan
ayam.
D.
Antisipasi Persoalan
Beternak ayam pedaging/potong
memiliki prospek yang cukup cerah pada masa sekarang ini, dilihat dari
kebutuhan akan daging di Berbagai wilayah yang cukup besar.
Peluang untuk beternak ayam
pedaging/potong ini memang menggiurkan akan tetapi didalam berusaha, kita harus
tetap mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul dalam pemeliharaan dan
pemasaran. Melihat persaingan yang terus meningkat didalam pemasaran, maka
untuk mengantisipasi persoalan yang akan timbul, perlu adanya peningkatan
pemeliharaan untuk menghasilkan daging yang segar, sehat dan bebas dari hama dan penyakit serta siap untuk
dipasarkan. Yaitu dengan cara vaksinasi pada ayam dan rutin dalam pembersihan
kandang.
E.
Teknik Pemasaran
Pemasaran produk usaha ternak ayam
pedaging merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan usaha di bidang
peternakan tersebut. Dalam usaha kali ini hasil panen peternakan disalurkan
dengan sistem kemitraan cabang kabupaten Klaten. Dimana hasil panen tersebut
telah memiliki pasarnya sendiri yang mana pengusaha bekerjasama dengan PT. POHKPAN
untuk menyalurkan hasil panen ayamnya.
![]()
Bibit
ayam pedaging
|
|
![]()
Bentuk
kandang ayam
|
|
|
|
![]()
Alas
lantai dari kulit
padi/sekam
|
![]()
Tempat
pakan dan minum ayam
|
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Melihat dari permintaan yang
masih belum terpenuhi akan ayam potong saat ini maka pengembangannya sangat
menguntungkan bagi peternak maka dari itu peternakan ayam potong sangat bagus
untuk dikembangkan, dan melihat dari segi kemudahan dalam mengembangkan dan
mudah dalam pemeliharaan ternak ayam potong ini dapat diternakkan secara
intensif oleh peternakan rakyat yang selama ini hanya sebagai usaha sambilan
saja.
B.
Saran
1. Sebaiknya beternak ayam potong
dilakukan secara intensif agar mendapatkan hasil yang maksimal bukan hanya
sebagi usaha sambilan bagi peternak dipedesaan.
2. Untuk peternak yang ada
dipedesaan yang telah memiliki ternak ayam potong sebaiknya dikandangkan bukan
dilepas begitu saja untuk menghindari penyakit pada ternak dan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar